Sabtu, 25 Februari 2012

Resensi Buku Bertanam Mangga ^^


Mangga sebenarnya merupakan tanaman yang berasal dari luar negeri, yakni dari India. Tapi buah ini sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan juga di Asia, Eropa, dan Amerika, karena rasanya yang lezat, aroma yang harum, warna yang bagus, dab bilai gizinya yang tinggi. Orang asing yang pertamakali melihat kebun mangga yang indah di lembah Indus ialah Alexander Agung pada tahun 327 sebelum Masehi. Huein T’Sang mungkin penulis pertama yang menulis tentang buah mangga di India pada tahun 632-45. Istilah mangga sendiri asalnya dari bahasa Tamil di India yaitu: man-kay atau man-gas, kemudian dalam bahasa botaninya disebut Mangifera indica L. yang artinya tanaman mangga yang asalnya dari India.
Pembahasan mengenai tanaman mangga yang menyebar ke semenanjung Malaysia, Indonesia dan disekitarnya terangkum lengkap dalam buku ini. Dicantumkan pula, penyebarannya mungkin dibawa orang-orang India pada waktu mengadakan perdagangan pada abad keempat atau kelima sebelum Masehi. Mangga mulai ditanam di Kepulauan Maluku pada tahun 1665. Penyebaran ke negara barat mungkin baru pada zaman pertengahan, pada waktu ramai-ramainya perdagangan rempah-rempahdan buah-buahan tropis.
Tanaman mangga pada umumnya tumbuh baik di daerah dataran rendah, tetapi juga masih bisa hidup di daerah yang hawanya sedang walapun tidak sebaik di dataran rendah. Mangga tergolong dalam species Mangifera indica L, genus Mangifera, family Anacardiaceae, kelas Dicotyledoneae (biji berkeping dua), dan devisi Spermathophyta (tumbuhan berbiji).  
Tanaman mangga memiliki akar tunggang yang panjangnya mencapai 6 m, pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. Batang pohon mangga tegak, bercabang agak kuat, daun lebat dan membentuk tajuk berbentuk kubah, oval atau memanjang.
Dalam buku ini merangkum tiga cara pengembangbiakan mangga sedemikian rupa. Pertama adalah cara vegetatif : stek, cangkok, temple, dan sambung, kedua cara generative : dari pelok (biji). Sementra orang masih menanan mangga dengan pelok, sedang yang lainnya karena sudah lebih tahu bahwa menanam dengan pelok akan menghasilkan tanaman yang sifatnya tidak sesuai dengan yang diharapkannya, sehingga akhirnya akan mengecewakan. Cara ketiga ; kombinasi vegetatif dan generatif yang hasilnya dapat seperti yang kita harapkan.
Terdapat syarat-syarat tanaman mangga supaya menjadi subur dan menghasilkan buah yang cukup banyak, yaitu sebelum menanam harus disiapkan dulu pengolahan tanah dan pemupukan dasar, dan dikemudian hari setelah ditanam, secara rutin dalam waktu tertentu harus diadakan pemupukan ulang sehingga kesuburan tanaman tetap dapat dipertahankan seterusnya.
            Buku karangan Ir. Pracaya ini, dilengkapi dengan gambar-gambar pendukung sehingga pembaca dapat menambah wawasanya secara lebih bebas. Juga tak ketinggalan berbagai hama penyakit mangga serta cara mengatasinya, yang mendukung minat pembaca yang ingin terjun ke pertanian mangga.
Tanaman mangga, seperti halnya tanaman yang lain, perlu setiap hari diperhatikan. Kalau ada kelainan harus segera diadakan pengamatan. Kalau ada masalah yang membahayakan harus segera diadakan pengamatan. Misalnya kalau terlihat adanya jamur upas, pengerek batang, daun berbisul-bisul, maka harus segera diadakan penyemprotan, kalau perlu bagian yang terserang segera dipangkas supaya jaringan menjalar ke tempat yang lain.
            Terlepas dari kelengkapan isi buku, Ir. Pracaya yang merupakan pembimbing praktek dan pengajar dalam bidang tanaman buah dan sayuran di Kursus Pertanian Tanaman Tani (KPTT), Salatiga, dalam pembuatan buku ini, berusaha untuk menghadirkan segala sesuatunya yang terkait dengan mangga serta berdasarkan pengalaman dan pekerjaan, dapat diketahui bahwa buku ini memiliki tingkat kompeten yang tinggi serta konsekuen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar